Penyebabutama penyakit demam berdarah adalah virus dengue, yang merupakan virus dari famili Flaviviridae. Terdapat 4 jenis virus dengue yang diketahui dapat menyebabkan penyakit demam berdarah. Keempat virus tersebut adalah DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4. Gejala demam berdarah baru muncul saat seseorang yang pernah terinfeksi oleh salah satu Fakta Kandungan mineral organik yang terdapat dalam air minum hanya mewakili 1 % dari jumlah seluruh kandungan mineral yang terdapat dalam air, artinya: satu gelas orange jus mengandung lebih banyak mineral yang bermanfaat bagi tubuh daripada 30 galon air minum yang belum diproses. Fakta Mengejutkan Tentang Air N.W. Walker, Doctor of Science, etc. Banyaknya cairan yang keluar akan menyebabkan terjadinya dehidrasi dengan tanda-tandanya seperti ; detak jantung cepat, mulut kering, lemah fisik, mata cekung, hypotensi dan lain-lain yang bila tidak segera mendapatkan penangan pengganti cairan tubuh yang hilang dapat mengakibatkan kematian. 9Tips Menjaga kebugaran Tubuh Agar Tetap Sehat - Menjaga kebugaran tubuh sangatlah penting, karena merupakan salah satu faktor kesehatan tubuh kita. Jika kita tidak menjaga kebugaran tubuh kita, otomatis tubuh akan menjadi tidak sehat dan memudahkan penyakit masuk dan menyerang tubuh kita, dan ujung-ujungnya rumah sakit tempat berlabuh KirimEmail. Perubahan iklim terjadi ketika sistem iklim bumi menghasilkan pola cuaca baru yang bertahan selama beberapa dekade atau jutaan tahun. Sistem iklim terdiri atas lima bagian yang berinteraksi, yaitu atmosfer atau udara, air, es dan permafrost, makhluk hidup, serta bumi dan mantel atas. Sistem iklim menerima mayoritas energinya dari Vay Tiền Online Chuyển Khoản Ngay. Dipublish tanggal Apr 5, 2019 Update terakhir Nov 6, 2020 Tinjau pada Jul 7, 2019 Waktu baca 4 menit Apa penyebab dehidrasi? Dehidrasi terjadi ketika tubuh kehilangan lebih banyak cairan daripada yang diminum. Penyebab paling umum hilangnya air dari tubuh adalah keringat berlebih. Jumlah air yang disarankan untuk diminum setiap harinya adalah delapan hingga 10 gelas per hari. Orang-orang yang sering bepergian, atlet, atau orang-orang yang terpapar suhu tinggi harus meningkatkan asupan air mereka untuk menghindari dehidrasi. Ketika terlalu banyak air yang hilang dari tubuh, organ, dan sel, mereka akan gagal berfungsi sebagaimana mestinya dan dapat menyebabkan komplikasi berbahaya. Jika dehidrasi tidak segera ditangani, hal ini dapat menyebabkan syok. Dehidrasi dapat terbagi menjadi dehidrasi ringan atau berat. Dehidrasi ringan biasanya dapat dirawat di rumah, sedangkan dehidrasi parah harus dirawat di rumah sakit atau tempat perawatan darurat. Faktor risiko dehidrasi Tidak hanya profesi atlet yang terkena paparan sinar matahari berisiko mengalami dehidrasi. Faktanya, binaragawan dan perenang juga sering mengalami kondisi ini. Hal ini dikarenakan profesi ini melarang para atlet untuk minum selama sesi pelatihan atau sebelum kompetisi, yang menyebabkan terjadinya dehidrasi. Beberapa faktor risiko tinggi lainnya, termasuk pekerja yang terpapar panas berlebihan misalnya, tukang las, pekerja konstruksi, dan mekanik Lansia seseorang dengan penyakit kronis atlet terutama pelari, pesepeda, dan pemain sepak bola bayi dan anak kecil orang yang tinggal di dataran tinggi Bagaimana dehidrasi terjadi? Tubuh Anda secara teratur kehilangan air melalui keringat dan buang air kecil. Jika asupan cairan tersebut tidak diganti, Anda akan mengalami dehidrasi. Dehidrasi disebabkan oleh segala situasi atau kondisi yang menyebabkan tubuh kehilangan lebih banyak air daripada biasanya. Berkeringat Berkeringat adalah bagian dari proses pendinginan alami tubuh. Ketika tubuh kepanasan, kelenjar keringat akan melepaskan kelembaban dari tubuh dalam upaya untuk mendinginkannya. Berkeringat juga melembabkan kulit dan menjaga keseimbangan elektrolit dalam tubuh Anda. Keringat berlebihan dapat menyebabkan dehidrasi karena banyak hilangnya cairan tubuh. Istilah medis untuk keringat berlebih adalah hiperhidrosis. Penyakit Penyakit yang menyebabkan muntah atau diare terus-menerus dapat menyebabkan dehidrasi. Kondisi ini menyebabkan terlalu banyak air yang dikeluarkan dari tubuh dan hilangnya elektrolit. Elektrolit adalah mineral yang digunakan oleh tubuh untuk mengontrol otot, kimia darah, dan proses organ. Elektrolit ini ditemukan dalam darah, urin, dan cairan lain dalam tubuh. Muntah atau diare dapat merusak fungsi-fungsi ini dan menyebabkan komplikasi parah seperti stroke dan koma. Demam Saat demam, tubuh kehilangan cairan melalui permukaan kulit dalam upaya menurunkan suhu tubuh. Seringkali, demam dapat menyebabkan Anda berkeringat begitu banyak sehingga jika Anda tidak minum untuk mengisi kembali, Anda bisa mengalami dehidrasi. Buang air kecil Buang air kecil adalah cara normal tubuh untuk melepaskan racun dari tubuh. Jika Anda tidak mengganti cairan yang hilang melalui buang air kecil yang berlebihan, Anda berisiko terkena dehidrasi. Gejala dehidrasi Gejala dehidrasi tergantung pada level kondisi dehidrasi tersebut. Gejala dehidrasi mungkin dapat muncul sebelum dehidrasi total terjadi. Gejala dehidrasi ringan hingga sedang meliputi mengantuk mulut kering rasa haus meningkat penurunan buang air kecil produksi air mata lebih sedikit kulit kering sembelit pusing sakit kepala Selain gejala dehidrasi ringan, dehidrasi berat dapat menimbulkan gejala berikut haus berlebihan kurangnya produksi keringat tekanan darah rendah detak jantung yang cepat pernapasan cepat demam mata cekung kulit layu urin gelap Gejala dehidrasi yang parah membutuhkan penanganan darurat medis secepat mungkin sebelum menimbulkan komplikasi serius. Sedangkan pada anak-anak dan manula memerlukan perawatan segera, walaupun mereka hanya mengalami gejala dehidrasi ringan. Segera cari perawatan darurat, jika mengalami diare berat pendarahan diare selama tiga hari atau lebih ketidakmampuan untuk menjaga cairan, muntah disorientasi Diagnosis dehidrasi Sebelum memulai tes apa pun, dokter akan memeriksa semua gejala yang dialami untuk menyingkirkan kondisi lain. Setelah mengambil riwayat kesehatan, dokter akan memeriksa tanda-tanda vital termasuk detak jantung dan tekanan darah. Tekanan darah rendah dan detak jantung yang cepat menunjukkan adanya dehidrasi. Tes darah dapat digunakan untuk memeriksa tingkat elektrolit yang dapat membantu mengindikasikan kehilangan cairan. Tes darah juga dapat digunakan untuk memeriksa tingkat kreatinin tubuh dan dapat menentukan seberapa baik ginjal Anda berfungsi. Pemeriksaan urinalisis adalah pemeriksaan yang menggunakan sampel urin untuk memeriksa keberadaan bakteri dan hilangnya elektrolit. Dokter juga dapat memeriksa dehidrasi dengan memeriksa warna urin Anda. Pengobatan dehidrasi Perawatan untuk dehidrasi meliputi rehidrasi, penggantian elektrolit, dan mengobati diare atau muntah, jika diperlukan. Rehidrasi Metode rehidrasi merupakan penggantian cairan dengan minum cairan atau melalui IV intravenous. Jika seseorang tidak dapat menelan asupan apapun, cairan berupa campuran air dan elektrolit akan diberikan secara intravena. Untuk melakukan ini, dokter akan memasukkan selang IV kecil atau infus di pembuluh darah di lengan. Solusi rehidrasi buatan rumah Anda dapat membuat solusi rehidrasi sendiri di rumah, menggunakan 1/2 sendok teh garam 6 sendok teh gula 1 liter air Pastikan Anda menggunakan pengukuran yang akurat. Menggunakan terlalu banyak garam atau gula bisa menimbulkan bahaya lain. Komplikasi dehidrasi Dehidrasi yang tidak diobati dapat menyebabkan komplikasi yang mengancam jiwa, seperti kelelahan kram heatstroke kejang karena kehilangan elektrolit volume darah rendah gagal ginjal koma Pencegahan dehidrasi Tingkatkan asupan cairan terutama jika Anda mengalami muntah atau diare terus-menerus. Jika Anda berolahraga, minumlah 1 hingga 3 gelas air sebelum memulai olahraga. Usahakan untuk meminum jumlah cairan yang disarankan per harinya. Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat AinurRizal12 AinurRizal12 Biologi Sekolah Menengah Atas terjawab Iklan Iklan wahyudarmawan00 wahyudarmawan00 Tubuh ikan air laut cepat mengalami dehidrasi karna air laut memiliki kadar garam yg sangat tinggi di bandingkan dgn kadar garam dlm tubuh ikan laut sendiri sehingga menyebabkan ikan air laut cepat mengalami dehidrasi. Iklan Iklan Pertanyaan baru di Biologi SOAL DI GAMBAR TOLONG DI BANTU BESOK DIKUMPUL KAN JANGAN ASAL ASALAN JANGAN PAKE BAHASA ALIEN SEMANGAT BELAJAR​ .Cara memperbesar gaya gesek adalah dengan . . . 5 poin A. menambah gaya tarik B . memperkecil gaya tarik C. memperhalus permukaanyang bergesekan D. m … emperkasar permukaanyang bergesekan​ Soal 1. Mobil melaju dengan kecepatan 50 km/jam melewati jalan sejauh 100 km. Berapa lama waktu mobil melaju? a. 1 jam b. 2 jam d. 2,5 jam b. c. 1,5 j … am 2. Seorang pelari menempuh lintasan lari sejauh 800 meter selama 40 sekon. Berapa kecepatan yang harus di lakukan olehnya? a. 20 m/s b. 40 m/s c. 80 m/s d. 100 m/s​ When the population of the species begins declining rapidly, the species is said to be a? Mengapa ikan pari termasuk dalam ikan bertulang lunak? Jelaskan Sebelumnya Berikutnya Iklan Skip to content Beranda / Penyakit A-Z / Dehidrasi Gejala, Penyebab, dan Pengobatan, dll Dehidrasi Gejala, Penyebab, dan Pengobatan, dll Dehidrasi terjadi ketika Anda menggunakan atau kehilangan lebih banyak cairan daripada yang didapatkan tubuh. Kondisi ini membuat tubuh tidak memiliki cukup air dan cairan lain untuk menjalankan fungsi normalnya. Mengatasi dehidrasi ringan hingga sedang bisa dilakukan hanya dengan mengonsumsi lebih banyak cairan, akan tetapi jika mengalami dehidrasi berat, Anda membutuhkan penanganan medis dengan segera. Simak penjelasan selengkapnya di bawah Itu Dehidrasi? Dehidrasi adalah sebuah kondisi ketika tubuh tidak memiliki cairan sebanyak yang dibutuhkan. Terbatasnya asupan cairan membuat tubuh tidak berfungsi dengan baik. Anda dapat mengalami dehidrasi ringan, sedang, atau dehidrasi berat tergantung pada seberapa banyak cairan yang hilang dari tubuh. Perlu diketahui bahwa tubuh manusia sekitar 75 persennya adalah air. Tanpa air, tubuh tidak bisa bertahan. Air ditemukan di dalam sel, di dalam pembuluh darah, dan di antara sel. Sistem pengelolaan cairan yang canggih menjaga kadar air dalam tubuh tetap seimbang. Mekanisme haus memberi tahu kapan tubuh perlu menambah asupan cairan. Meskipun air terus-menerus hilang sepanjang hari saat kita bernapas, berkeringat, buang air kecil, dan buang air besar, Anda dapat mengisi kembali cairan dalam tubuh dengan minum. Tubuh juga dapat memindahkan air ke tempat-tempat yang paling dibutuhkan jika dehidrasi mulai terjadi. Gejala Dehidrasi Perlu dipahami bahwa haus tidak selalu merupakan indikator awal yang akurat tentang kebutuhan tubuh akan air. Pada beberapa kasus, terutama orang dewasa yang lebih tua, rasa haus tidak terasa sampai mereka sudah mengalami dehidrasi. Oleh karena itulah, meningkatkan asupan cairan selama cuaca panas atau ketika sakit adalah sesuatu yang penting. Gejala dan tanda dehidrasi juga dapat berbeda berdasarkan usia. Berikut ciri-ciri dehidrasi yang bisa dikenali Bayi atau Anak Kecil Mulut dan lidah kering Tidak ada air mata saat menangis Popok tidak basah selama tiga jam Mata cekung Cepat marah. Dewasa Rasa haus yang ekstrem Berkemih lebih jarang Urine berwarna gelap Kelelahan Pusing Kebingungan. Kapan Harus ke Dokter? Segera ke dokter jika Anda mengalami beberapa hal berikut ini, antara lain Diare selama 24 jam atau lebih Cepat marah Kebingungan Lebih mengantuk atau kurang aktif dari biasanya Tidak bisa menahan cairan Memiliki tinja berdarah atau berwarna hitam. Penyebab Dehidrasi Kadang-kadang dehidrasi adalah suatu kondisi yang terjadi karena alasan sederhana seperti terlalu sibuk dengan pekerjaan, sedang sakit, atau keterbatasan untuk mendapatkan air minum ketika berkemah atau hiking. Selain beberapa hal tersebut, hal lain yang menjadi penyebab dehidrasi, antara lain 1. Diare dan Muntah Diare akut yang parah, yaitu diare yang muncul tiba-tiba dan hebat. Kondisi ini dapat menyebabkan kehilangan cairan dan elektrolit dalam waktu singkat. Sementara jika kondisi ini dibarengi dengan muntah, Anda bisa kehilangan lebih banyak cairan dan mineral. 2. Demam Secara umum, semakin tinggi suhu tubuh, Anda memiliki kemungkinan mengalami dehidrasi lebih tinggi. Kondisi ini bisa menjadi lebih parah jika dibarengi dengan diare dan muntah. 3. Keringat Berlebihan Berkeringat membuat tubuh bisa kehilangan cairan. Jika Anda melakukan aktivitas yang giat dan tidak mengganti cairan yang hilang, Anda bisa mengalami dehidrasi. Cuaca panas dan lembap meningkatkan jumlah keringat dan jumlah cairan yang hilang. 4. Sering Buang Air Kecil Peningkatan buang air kecil mungkin disebabkan karena diabetes yang tidak terdiagnosis atau tidak terkontrol. Obat-obatan tertentu seperti diuretik dan beberapa obat tekanan darah, juga dapat menyebabkan dehidrasi, karena obat tersebut membuat Anda buang air kecil lebih banyak. Faktor Risiko Meski dehidrasi adalah kondisi yang bisa terjadi pada siapa saja, terdapat beberapa orang yang memiliki risiko lebih besar untuk mengalami hal ini, di antaranya 1. Bayi dan Anak-Anak Kelompok yang paling mungkin mengalami diare dan muntah parah adalah bayi dan anak-anak, hal ini menjadikannya sangat rentan terhadap dehidrasi. Kehilangan cairan tubuh lebih tinggi jika anak mengalami demam atau terjadi luka bakar. Anak kecil sering kali tidak dapat memberi tahu bahwa dirinya haus, oleh karena itu orang tua harus lebih peka. 2. Orang Lanjut Usia Seiring bertambahnya usia, cadangan cairan tubuh menjadi lebih kecil. Hal itu membuat kemampuan tubuh untuk menghemat air berkurang dan rasa haus menjadi sangat menurun. Kondisi ini diperparah oleh penyakit kronis seperti diabetes, demensia, dan penggunaan obat-obatan tertentu. Orang lanjut usia juga mungkin memiliki masalah mobilitas yang membatasi kemampuannya untuk mendapatkan air untuk dirinya sendiri. 3. Memiliki Penyakit Kronis Memiliki diabetes yang tidak terkontrol atau tidak diobati membuat Anda berisiko tinggi mengalami dehidrasi. Penyakit ginjal juga meningkatkan risiko seperti halnya obat-obatan yang meningkatkan buang air kecil. Bahkan menderita sakit tenggorokan membuat Anda lebih mudah mengalami dehidrasi karena perasaan ingin makan dan minum menurun ketika sedang sakit. 4. Melakukan Aktivitas di Luar Ruangan Seseorang yang bekerja atau berolahraga di luar ruangan terutama saat panas dan lembap, risiko mengalami dehidrasi akan meningkat. Hal itu disebabkan karena ketika udara lembap, keringat tidak bisa menguap, dan mendinginkan tubuh dengan cepat. Kondisi ini dapat menyebabkan peningkatan suhu tubuh dan kebutuhan cairan yang lebih banyak. Diagnosis Dehidrasi Mendiagnosis dehidrasi dilakukan berdasarkan tanda dan gejala fisik. Guna membantu memastikan diagnosis dan menentukan tingkat dehidrasi, Anda mungkin harus menjalani tes, seperti Tes Darah Sampel darah dapat digunakan untuk memeriksa sejumlah faktor, seperti tingkat elektrolit terutama natrium dan kalium, dan seberapa baik ginjal bekerja. Urinalisis Tes yang dilakukan pada urine dapat membantu menunjukkan apakah Anda mengalami dehidrasi dan tingkat dehidrasi yang dialami. Tes ini juga dapat memeriksa tanda-tanda infeksi kandung kemih. Pengobatan Dehidrasi Perawatan untuk dehidrasi meliputi metode rehidrasi, penggantian elektrolit, dan jika diperlukan mengobati diare atau muntah. 1. Rehidrasi Rehidrasi dengan minum mungkin tidak dapat dilakukan untuk semua orang, seperti mereka yang mengalami diare atau muntah parah. Dalam hal ini, cairan dapat diberikan secara intravena. Untuk melakukan ini, selang intravena kecil dimasukkan ke dalam vena di lengan atau tangan. Cara ini memberikan solusi yang cepat berupa campuran air dan elektrolit. Bagi mereka yang dapat minum, cobalah untuk minum air yang mengandung elektrolit. Sementara anak-anak dengan dehidrasi sering diarahkan untuk minum Pedialyte. 2. Cara Rumahan Jika minuman elektrolit tidak tersedia, Anda dapat membuat solusi rehidrasi sendiri menggunakan 1/2 sendok teh garam 6 sendok teh gula 1 liter air Pastikan Anda menggunakan pengukuran yang akurat. Menggunakan terlalu banyak garam atau gula bisa berbahaya. Hindari soda, alkohol, minuman yang terlalu manis, atau kafein. Beberapa minuman tersebut dapat memperburuk dehidrasi. Komplikasi Dehidrasi Dehidrasi dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti Cedera Panas Jika Anda tidak minum cukup cairan saat berolahraga dan berkeringat banyak, Anda mungkin berakhir dengan cedera panas. Mulai dari kram ringan, kelelahan, atau berpotensi mengalami sengatan panas yang mengancam jiwa. Masalah Urine dan Ginjal Serangan dehidrasi yang berkepanjangan atau berulang dapat menyebabkan infeksi saluran kemih, batu ginjal, dan gagal ginjal. Kejang Elektrolit seperti kalium dan natrium membantu membawa sinyal listrik dari sel ke sel. Jika kadar elektrolit tidak seimbang, sinyal listrik normal dapat tercampur, sehingga dapat menyebabkan kontraksi otot tak sadar dan terkadang kehilangan kesadaran. Syok Hipovolemik Ini adalah salah satu komplikasi dehidrasi yang paling serius dan terkadang mengancam jiwa. Kondisi ini terjadi ketika volume darah rendah menyebabkan penurunan tekanan darah dan penurunan jumlah oksigen dalam tubuh. Pencegahan Dehidrasi Agar kondisi ini tidak terjadi, langkah pencegahan utama yang bisa dilakukan adalah dengan mengonsumsi banyak cairan dan makanan yang mengandung tinggi air seperti buah-buahan dan sayuran. Seseorang mungkin perlu minum lebih banyak cairan saat Melakukan Olahraga Berat Secara umum, yang terbaik adalah mulai menghidrasi tubuh sehari sebelum olahraga berat. Menghasilkan banyak urine jernih adalah indikasi bahwa tubuh terhidrasi dengan baik. Selama olahraga, penuhi kembali cairan tubuh secara berkala dan terus minum air atau cairan lain setelah Anda selesai. Kondisi Cuaca Anda perlu minum air tambahan di saat cuaca panas atau lembap, hal ini bertujuan untuk membantu menurunkan suhu tubuh dan mengganti apa yang hilang dengan berkeringat. Anda mungkin juga membutuhkan air ekstra di cuaca yang dingin untuk memerangi kehilangan kelembapan dari udara kering, terutama di ketinggian. Penyakit Orang yang sudah lanjut usia sering mengalami kondisi ini saat mengalami penyakit ringan seperti influenza, bronkitis, atau infeksi kandung kemih. Pastikan untuk minum cairan tambahan saat Anda sedang tidak enak badan. Muntah atau Diare Jika anak Anda muntah atau diare, mulailah memberi air tambahan atau larutan rehidrasi oral pada tanda-tanda awal penyakit. Jangan tunggu sampai terjadi dehidrasi. Kahn, April. 2019. What to Know About Dehydration. Diakses pada 18 Februari 2020. Crosta, Peter. 2009. What you should know about dehydration. Diakses pada 18 Februari 2020. Anonim. Dehydration. Diakses pada 18 Februari 2020. Anonim. What is Dehydration? What Causes It?. Diakses pada 18 Februari 2020. DokterSehat © 2023 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi Dehidrasi adalah kondisi ketika cairan tubuh yang hilang lebih banyak daripada yang dikonsumsi. Kondisi ini dapat menyebabkan tubuh tidak berfungsi secara normal. Tubuh memiliki kandungan air sebanyak 55–80% dari total berat badan. Air dalam tubuh berperan untuk membantu kerja sistem pencernaan, mengeluarkan kotoran dan racun dari dalam tubuh, menjaga suhu tubuh, serta melumasi sendi. Dehidrasi sering kali dianggap sebagai haus biasa, padahal dehidrasi yang tidak ditangani dengan baik bisa berkembang menjadi kondisi serius, seperti hipovolemia. Pada hipovolemia, air dalam aliran darah ditarik keluar oleh jaringan tubuh sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan cairan. Bila tidak segera ditangani, kondisi ini bisa menyebabkan syok dan mengancam nyawa. Gejala dan Penyebab Dehidrasi Beberapa tanda awal pada seseorang yang mengalami dehidrasi adalah Haus Mulut dan kulit kering Jarang buang air kecil Urine yang berwarna lebih gelap dan berbau lebih kuat. Sementara itu, gejala awal dehidrasi pada bayi antara lain Sedikit atau tidak keluarnya air mata ketika menangis Mulut kering Popok tetap kering setelah beberapa jam Salah satu kondisi yang berisiko menyebabkan dehidrasi adalah diare. Dehidrasi juga dapat terjadi saat seseorang muntah, buang air kecil secara berlebihan akibat menderita penyakit, seperti diabetes insipidus, demam tinggi, atau berkeringat secara berlebihan akibat berolahraga pada cuaca panas. Jika tidak segera diobati, dehidrasi dapat berakibat fatal. Beberapa komplikasi yang dapat timbul akibat dehidrasi adalah gagal ginjal, kejang, syok hipovolemik, hingga kematian. Pengobatan dan Pencegahan Dehidrasi Dehidrasi ringan bisa diatasi dengan banyak minum, baik itu air putih, air mineral, kuah bening, maupun infused water. Penderita juga dapat mengonsumsi berbagai pilihan makanan untuk mengatasi dehidrasi. Sementara pada penderita dehidrasi berat, penanganan harus dilakukan di rumah sakit. Penanganan tersebut berupa pemberian cairan infus. Dehidrasi dapat dicegah dengan cara-cara berikut Menjaga asupan cairan, terutama bila mengalami muntah, diare, atau keringat berlebihan, baik setelah aktivitas berat maupun akibat cuaca panas Mencuci tangan dengan rutin sebelum makan dan setelah menggunakan toilet untuk mencegah diare Dehidrasi juga dapat dicegah dengan menurunkan risiko terjadinya diare, seperti mencuci tangan secara rutin. Umumnya, kasus dehidrasi pada anak kerap terjadi di negara berkembang. Apa saja tanda dan gejala dehidrasi? Tanda-tanda dan gejala dehidrasi umumnya bervariasi pada setiap orang. Namun, kebanyakan orang mengeluhkan rasa haus yang luar biasa, pusing, serta mulut terasa kering. Berikut adalah tanda-tanda dan gejala dehidrasi yang paling umum muncul. Merasa sangat kehausan. Mulut terasa kering atau lengket. Urin yang dihasilkan lebih sedikit dari biasanya. Urin berwarna pekat, cenderung kuning gelap. Pusing atau sakit kepala. Kram otot di bagian tubuh tertentu. Pada kasus dehidrasi yang lebih parah, gejalanya bisa meliputi kondisi di bawah ini. Urine berwarna lebih gelap. Kulit sangat kering. Sakit kepala parah. Jantung berdebar lebih cepat atau tidak beraturan. Pernapasan tidak beraturan. Mata terlihat sayu, seperti kurang tidur. Tubuh kekurangan tenaga. Kebingungan. Mudah pingsan. Pada anak-anak dan bayi, tanda dan gejala dehidrasi yang muncul seperti berikut ini. Mulut dan lidah kering. Tidak keluar air mata saat menangis. Popok tetap kering setelah 3 jam. Wajah terlihat pucat, terutama di bagian mata dan pipi. Rewel dan mudah menangis. Tubuh lemas. Kapan saya harus periksa ke dokter? Dehidrasi biasanya dapat diatasi dengan mudah, yaitu dengan minum banyak cairan. Namun, apabila terjadi gejala berikut ini, segera hubungi dokter atau tim medis demam, diare lebih dari 24 jam, urine berkurang drastis, atau bahkan tidak ada sama sekali, tubuh melemah, tidak dapat berkonsentrasi, pingsan, kejang, detak jantung cepat, halusinasi, tidak berkeringat, nyeri dada atau perut, dan otot berkedut. Apa penyebab dehidrasi? Pada kondisi yang normal tubuh Anda akan kehilangan cairan melalui keringat dan buang air kecil. Namun, apabila cairan yang hilang tersebut tidak segera tergantikan, Anda akan mengalami dehidrasi. Dehidrasi kadang disebabkan oleh alasan yang sederhana yaitu Anda tidak mendapatkan asupan cairan karena sibuk beraktivitas atau sedang sakit. Selain itu, faktor-faktor lain seperti cuaca, aktivitas fisik, dan diet tertentu dapat menyebabkan tubuh Anda kekurangan cairan. Berikut adalah penyebab umum dari dehidrasi Berkeringat berlebihan seseorang rentan berkeringat berlebihan saat memiliki kondisi hiperhidrosis. Diare cairan tubuh yang terbuang banyak dan waktu singkat melalui feses mengganggu keseimbangan elektrolit atau mineral. Penyakit tertentu sariawan stomatitis dan radang tenggorokan mempersulit Anda minum sehingga rentan kekurangan cairan. Demam tubuh sering berkeringat saat suhu tubuh naik. Luka bakar kulit yang rusak tidak mampu menahan kadar air. Apa saja faktor risiko dehidrasi? Berikut adalah faktor-faktor risiko yang dapat memicu dehidrasi. Lansia usia lanjut membuat seseorang lupa minum air cukup akibat demensia dan kurang peka terhadap haus. Bayi dan anak-anak keduanya rentan muntah dan diare. Penyakit kronis penyakit membuat seseorang buang air kecil atau berkeringat berlebih, seperti diabetes, fibrosis sistik, dan penyakit ginjal. Konsumsi obat yang membuat kencing dan keringat lebih sering. Lingkungan tinggal di wilayah panas membuat tubuh lebih banyak mengeluarkan keringat. Olahraga intensitas tinggi melakukan latihan fisik berjam-jam dapat menguras banyak cairan tubuh. Apa saja komplikasi akibat dehidrasi? Saat kekurangan cairan, volume darah di dalam tubuh ikut berkurang. Akibatnya, organ-organ penting tidak mendapatkan pasokan darah, oksigen, dan nutrisi yang cukup. Kondisi ini bisa mengarah pada syok hipovolemik. Syok hipovolemik selanjutnya bisa menyebabkan kerusakan organ dan dampak yang lebih fatal, seperti gagal ginjal, syok pada hati, asidosis laktat, tekanan darah terlalu rendah, hingga kematian. Selain itu, ketidakseimbangan kadar elektrolit akibat dehidrasi menyebabkan uremia, kadar mineral dalam darah terganggu, asidosis metabolik, dan alkalosis metabolik. Apabila melakukan aktivitas yang berat dan tidak segera mengganti cairan tubuh yang hilang, Anda berisiko mengalami heat injury. Kondisi ini dapat bervariasi mulai dari kram ringan, kepanasan parah heat exhaustion, hingga heat stroke yang parah. Bagaimana mendiagnosis dehidrasi? Dalam mendiagnosis, dokter akan menanyakan terlebih dahulu mengenai gejala yang Anda alami. Setelah itu, dokter akan melakukan beberapa tes untuk mendapatkan hasil diagnosis yang akurat. 1. Pemeriksaan fisik Dokter akan memeriksa beberapa hal penting pada organ vital Anda, seperti detak jantung serta tekanan darah Anda. Tekanan darah yang rendah atau detak jantung yang tidak beraturan kemungkinan menandakan Anda mengalami dehidrasi. Selain itu, dokter akan mengecek adanya tanda lain seperti demam. 2. Tes darah Dokter juga akan melakukan tes darah untuk mengetahui kadar elektrolit di dalam darah Anda. Ketidakseimbangan kadar elektrolit dapat menandakan tubuh kekurangan cairan. Selain elektrolit, dokter juga akan mengecek kadar kreatinin di dalam darah untuk mendeteksi adanya masalah pada fungsi ginjal. 3. Urinalisis Urinalisis merupakan tes yang dilakukan untuk memeriksa sampel urine Anda. Melalui tes ini, dokter dapat mengetahui kondisi ketidakseimbangan elektrolit. Urine yang berwarna lebih kekuningan dan pekat juga dapat menunjukkan tanda-tanda tubuh kekurangan asupan cairan. Untuk menentukan dehidrasi pada bayi, dokter biasanya memeriksa bagian lunak pada tengkorak, keringat di kulit, dan otot anggota gerak. Bagaimana cara mengobati dehidrasi? Cara paling efektif untuk mengatasi dehidrasi adalah dengan menggantikan cairan yang hilang. Namun, pengobatan bisa tergantung pada usia pasien, tingkat keparahan, serta penyebab. Untuk bayi dan anak-anak yang mengalami diare, muntah, atau demam, cairan rehidrasi seperti oralit bisa Anda beli di apotek tanpa resep dokter. Oralit mengandung air dan garam sehingga bisa mengembalikan cairan dan elektrolit pada tubuh. Anda dapat memberikan 5 ml cairan rehidrasi setiap 5 menit pada bayi atau balita. Pada anak-anak yang sudah sedikit lebih besar, Anda dapat memberikan minuman elektrolit atau oralit yang dicampur dengan air putih. Anda juga dapat membuat cairan rehidrasi ini di rumah dengan menggunakan ½ sendok teh garam, 6 sendok teh gula, dan 1 liter air yang dicampur. Pastikan Anda menghindari air jus dalam kemasan atau minuman bersoda. Pasalnya, minuman ini hanya akan memperparah gejala dehidrasi. Jika tubuh tidak dapat menerima cairan melalui mulut, Anda harus segera mencari perawatan medis untuk mendapatkan cairan melalui infus. Bagaimana cara mencegah dehidrasi? Berikut adalah gaya hidup yang dapat membantu Anda mengatasi atau mencegah dehidrasi. Apabila Anda sedang demam, pastikan Anda minum banyak cairan, terutama jika Anda mengalami gejala muntah dan diare. Minum air yang banyak sebelum berolahraga atau beraktivitas di luar ruangan. Saat berada di tempat yang panas, kenakan pakaian dengan bahan yang tipis dan memiliki sirkulasi udara yang bagus seperti katun. Jika Anda mulai kesulitan minum air, tubuh tidak bertenanga, dan mulai kehilangan kesadaran, segera cari pertolongan medis.

apa yang menyebabkan tubuh ikan air laut cepat mengalami dehidrasi