Tekstersebut termasuk teks? . Question from @Yuniujung17 - Sekolah Menengah Pertama - B. indonesia BahasaIndonesia 213 Mengidentifkasi Kalimat Persuasif dalam Teks Negosiasi Petunjuk untuk Guru Sebelum melihat ke teori dalam buku teks, siswa diajak mencermati kembali beberapa kalimat yang digunakan untuk menyampaikan pengajuan dan penawaran. Guru membimbing siswa agar dapat menemukan adanya ‘bujukan’ atau persuasi yang dilakukan oleh pihak yang Mengapateks tersebut tergolong debat? Teks "Bahasa Inggris Sebagai Alat yang Penting di Era Globalisasi" tergolong debat karena dua belah pihak yang saling bertukar pendapat dengan mengemukakan berbagai alasan dan 1 Apakah teks tersebut termasuk teks debat ? Mengapa demikian? 2. Permasalahan apa yang di bahas dalam teks debat tersebut? 3. Siapa saja pihak yang melakukan silang pendapat dalam teks diskusi tersebut? 4. Menurut anda, apakah argumen yang diutarakan masing-masing pihak itu logis? 5. Apakah masing-masing pihak dalam teks Teksdebat merupakan genre turunan dari teks eksposisi. Mengapa debat digolongkan ke dalam teks eksposisi? karena hal utama dari yang dibahas masih tetap berupa argumen atau pendapat. Bedanya, dalam teks debat terdapat dua pendapat yang saling bertentangan, yakni pendapat afirmasi (setuju), dan pendapat oposisi (tidak setuju). Vay Tiền Trả Góp Theo Tháng Chỉ Cần Cmnd. Table of Contents Show Struktur Teks Debat1. Pengenalan2. Penyampaian Argumentasi4. SimpulanCiri-Ciri Debat1. Terdapat dua tim yang berdebat, yaitu tim afirmasi dan tim oposisi2. Terdapat dua sudut pandang, yaitu pro dan kontra3. Terdapat topik atau isu yang diperdebatkan4. Terdapat argumentasi5. Terdapat pihak penengah [opsional]Kaidah Kebahasaan Teks Debat1. Menggunakan bahasa baku2. Menggunakan kata denotatifUnsur-Unsur Debat2. Tim Debat3. PartisipanContoh SoalVideo yang berhubunganVideo yang berhubungan Sumber Baca dialog debat berikut ini dengan seksama! Moderator Banyak sekali tayangan kekerasan yang menimbulkan banyak masalah terhadap perilaku anak bangsa untuk ke depannya dan akan membuat anak bangsa yang menjadi penerus Indonesia nantinya hancur dan selalu membuat masalah untuk negaranya sendiri. Tapi bagaimanakah cara mengatasinya? Walaupun sudah ada undang-undang yang menjelaskan tentang tayangan kekerasan, tapi undang-undang itu masih sulit diterapkan di Indonesia. Lalu, bagaimanakah cara mengatasinya? Mari kita pecahkan bersama dengan debat berikut ini. Andien Banyak kekerasan yang ditayangkan di televisi dan jika terus dibiarkan, itu akan sangat merusak karakter bangsa untuk ke depannya. Satya Merusak karakter? Saya pikir tidak. Dion Iya betul. Tayangan kekerasan justru akan membawa seseorang yang menontonnya terbawa ke dalam kehidupan nyata. Dan itu malah lebih bagus. Bayu Justru itu yang tidak boleh dibiarkan. Jika sudah terbawa dalam kehidupan nyata, cara menanggulanginya pun akan lebih sulit. Cika Dan hal itu akan menimbulkan dampak besar bagi bangsa kita. Tri Dampak besar seperti apa maksudnya? Andien Sekarang banyak sekali tindakan kriminal yang dilakukan di masyarakat, dan saya rasa itu karena mereka sering menonton tayangan-tayangan seperti itu. Dion Saya pikir itu bukan karena tayangan kekerasan, karena walaupun orang tersebut tidak menonton tayangan tersebut kalau orang yang sudah memiliki jiwa keras pasti dia akan tetap melakukannya. Satya Setiap orang pasti memiliki karakter yang buruk, tapi karakter itu tidak akan selalu datang ketika orang tersebut tidak memiliki tekanan. Bayu Dan tayangan itulah yang menimbulkan tekanan sehingga karakter buruk dari seseorang itu muncul. Tri Saya rasa itu tidak menimbulkan tekanan, justru tayangan yang dia tonton itu yang memang dia sukai, jadi dia akan merasa lebih senang melihat itu, bukan tertekan. Cika Tapi, sekarang sudah banyak pelaku-pelaku kejahatan yang menggunakan media tayangan televisi untuk mengetahui suatu teknik dalam melaksanakan kejahatan. Satya Kalau itu namanya bukan merusak karakter, tapi dia memang karakternya sudah rusak dari dulu. Dion Orang yang melakukan tindak kriminal itu memang dari dulunya sudah memiliki dorongan untuk melakukan tindak kriminalnya itu. Tri Saya belum pernah mendengar ada seorang pelaku kriminal melakukan kejahatan dengan alasan karena sering menonton tayangan kekerasan. Andien Ingat, karakter yang rusak itu bukanlah hanya orang melakukan tindakan kriminal atau semacamnya, tapi orang yang bolos sekolah, tidak mengerjakan PR itu juga termasuk orang yang berkarakter buruk. Bayu Itu lebih disebabkan karena orang tersebut sering menonton tayangan di TV dan mempraktekkannya dalam dunia nyata. Cika Sehingga kali ini di buku-buku LKS juga disebutkan pendidikan karakter, dan itu bertujuan untuk mengurangi masalah yang disebabkan karena alasan tadi. Satya Tapi sekarang TV sudah ada di mana-mana di setiap rumah. Dion Dan setiap siswa pasti akan menontonnya, bahkan tayangan kekerasan sudah biasa, karena zaman sekarang acara TV itu kebanyakan yang seperti itu. Tri Tapi tidak semua siswa yang ada di kelas ini memiliki karakter yang buruk, kan? Andien Karena orang tidak akan berubah sifatnya dengan seketika, setelah orang itu nonton, sifatnya langsung berubah. Tidak mungkin seperti itu. Satya Berarti perusakan watak seseorang bukanlah karena tayangan TV, kan? Bayu Orang tidak akan merubah karakternya dengan seketika. Dion Lalu, bagaimana dengan orang yang memiliki watak yang buruk di sekolahnya? Cika Itu karena orang tersebut memang dari dulunya seperti itu, dan tayangan TV semakin memperparahnya. Tri Berarti intinya karakter buruk itu bukan karena tayangan kekerasan di TV, tapi karena dorongan dari dirinya. Satya Kalau memang tayangan kekerasan itu merusak karakter bangsa, mengapa masih belum ada penegasan dari pemerintah, misalnya undang-undang atau semacamnya. Tri Itu karena memang tayangan kekerasan di TV itu masih belum sepenuhnya bisa merusak karakter bangsa. Satya Walaupun memang sekarang banyak sekali karakter bangsa yang rusak tapi itu bukanlah sepenuhnya akibat tayangan di TV tapi waktulah yang merubah semua itu, karena tayangan di TV itu sepenuhnya hanyalah untuk hiburan semata. Tapi musibah yang datang kepada semua orang itu menyebabkan tekanan yang berat sehingga orang tersebut karakternya menjadi rusak. Andien Waktu itu sementara, tapi pengalaman untuk selamanya. Memang orang yang melihat tayangan kekerasan di TV itu tidak akan langsung rusak karakternya. Bayu Tapi ingatan/imajinasi tayangan tersebut akan langsung melekat di dalam pikiran orang tersebut sampai kapanpun. Cika Ketika orang itu mengalami tekanan, maka imajinasi itu akan muncul dan langsung merubah pikirannya, perlahan tapi pasti karakter jelek akan muncul dari dalam dirinya. Dion Jadi intinya bukan tayangan kekerasan di TV yang merusak karakter, tapi tekanan beratlah yang bisa menimbulkan orang tersebut melakukan apapun yang dia sukai. Tri Sehingga watak buruk akan muncul dari dalam dirinya. Satya Walaupun di sekolah sudah diadakan pendidikan karakter tapi itu tidak akan merubah semuanya, karena imajinasi kekerasan yang ditonton ketika kecil akan selalu ada dalam pikiran setiap manusia, di manapun dan sampai kapanpun. Andien Jadi semuanya setuju dengan pernyataan bahwa tayangan kekerasan di televisi itulah yang merusak karakter bangsa, kan? Moderator Jadi kesimpulannya adalah tayangan kekerasan di TV memang akan merusak dan meracuni otak kalian untuk ke depannya dan ketika kita mengalami tekanan yang berat maka imajinasi kekerasan akan muncul di dalam pikiran kita, karena tidak mungkin ketika kita mengalami masalah yang ada di dalam pikiran kita itu adalah spongebob, Marsha and The Bear, dan lainnya tapi yang akan muncul adalah imajinasi yang memang bisa menuntaskan masalah tersebut yang salah satunya adalah tayangan kekerasan tadi. Waktu itu sementara, tapi pengalaman adalah untuk selamanya, tayangan itu tidak akan langsung merusak, tapi akan selalu ada dalam pikiran kita selamanya. Pendidikan karakter hanyalah sebagian kecil dari pembelajaran yang tidak akan bisa mentuntaskan masalah tersebut, karena imajinasi itu lebih cerdas dari hanya sekedar pendidikan. Sumber Buku Bahasa Indonesia SMA/MA Kelas X Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini berdasarkan dialog debat di atas! Permasalahan apakah yang mereka perdebatkan? Siapa sajakah yang menjadi tim pendukung? Berikan bukti argumennya! Siapa sajakah yang menjadi tim penentang? Berikan bukti argumennya! Siapakah yang menjadi tim penengah? Berikan bukti argumennya! Apakah kesimpulan dari debat tersebut? Sebutkan 5 pendapat pro dan 5 pendapat kontra dari debat tersebut! Pendapat Pro Pendapat Kontra Bacalah teks berikut! Ketidakberdayaan Bahasa Indonesia dalam Interaksi Antarbahasa Moderator Selamat pagi. Pada kesempatan kali ini kita akan membahas banyaknya kosakata bahasa asing yang masuk ke dalam penggunaan bahasa Indonesia. Banyaknya pemakaian kosakata asing dalam bahasa Indonesia karena ketidakberdayaan bahasa Indonesia dalam interaksi antarbahasa. Saya persilakan kepada tim A, tim B, dan tim C untuk mengemukakan pendapatnya mengenai topik ini. Tim A Kami setuju bahwa kosakata bahasa asing masuk ke dalam penggunaan bahasa Indonesia karena ketidakberdayaan bahasa Indonesia dalam interaksi antarbahasa. Bahasa Indonesia tidak dapat dilepaskan dari peranan bahasa lain, baik dari bahasa daerah maupun bahasa asing. Peranan bahasa asing dalam bahasa Indonesia membuktikan adanya kontak atau hubungan antarbahasa sehingga timbul penyerapan bahasa-bahasa asing ke dalam bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia mengandalkan kosakata asing yang kemudian diserap ke dalam bahasa Indonesia. Penyerapan tersebut membuktikan bahwa ketergantungan bahasa Indonesia terhadap bahasa asing menjadikan bahasa Indonesia sulit berinteraksi antarbahasa tanpa bantuan kosakata asing. Masuknya kosakata bahasa asing ke dalam bahasa Indonesia membuktikan bahwa semakin banyak orang yang mampu berkomunikasi dengan baik sehingga proses transfer ilmu pengetahuan berjalan dengan cepat. Kosakata serapan bahasa asing tersebut mempermudah kita dalam mempelajari, memahami, sekaligus berinteraksi dengan bangsa lain. Tanpa bantuan bahasa asing yang masuk kedalam bahasa Indonesia, bahasa Indonesia belum mampu menunjukkan eksistensinya dalam interaksi antarbahasa. Banyak kosakata serapan bahasa asing dalam bahasa Indonesia sehingga peran bahasa Indonesia masih diragukan. Banyak orang lebih familiar dengan kosakata serapan dari bahasa asing dibandingkan dengan bahasa Indonesia. Dengan demikian, kami tetap setuju bahwa kosakata bahasa asing yang masuk ke dalam bahasa Indonesia membuktikan ketidakberdayaan bahasa Indonesia dalam interaksi antarbahasa. Tim B Kami tidak setuju bahwa banyaknya kosakata bahasa asing ke dalam bahasa Indonesia disebabkan ketidakberdayaan bahasa Indonesia dalam interaksi antarbahasa. Kosakata bahasa asing masuk ke dalam bahasa Indonesia hanya digunakan sebagai padanan kata. Padanan kata ini bagi sebagian orang lebih mudah dipahami. Namun, pada intinya dalam bahasa Indonesia, telah ada kosakata yang berkaitan dengan kosakata asing tersebut. Kata snack, misalnya, lebih sering kita dengar daripada padanan katanya dalam bahasa Indonesia makanan ringan. Dalam permasalahan ini, kosakata asing hanya sebagai variasi kata bagi sebagian kalangan. Bahasa Indonesia mampu berinteraksi dengan bahasa lain karena memiliki banyak variasi kosakata. Kosakata bahasa asing hanya digunakan dan dimengerti bagi kalangan tertentu saja. Namun, bahasa Indonesia dimengerti dan digunakan oleh hampir semua kalangan. Artinya meskipun banyak kosakata bahasa asing yang masuk ke dalam bahasa Indonesia. eksistensi bahasa Indonesia lebih tinggi dibandingkan dengan kosakata bahasa asing baik yang telah dibakukan maupun belum dibakukan ke dalam bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia mampu berinteraksi dengan bahasa lain tanpa bantuan dari kosakata bahasa asing. Masuknya kosakata bahasa asing bukan disebabkan ketidakberdayaan bahasa Indonesia dalam interaksi antarbahasa, melainkan lebih kepada masyarakat yang ingin selalu merasa berpendidikan tinggi dan merasa terhormat jika menggunakan kosakata bahasa asing. Dengan demikian, tim kami tetap tidak setuju jika kosakata bahasa asing yang masuk ke dalam penggunaan bahasa Indonesia menunjukkan ketidakberdayaan bahasa Indonesia dalam interaksi antarbahasa. Tim C Kami sebagai pihak netral menganggap bahwa kemampuan bahasa Indonesia dalam interaksi antarbahasa dapat diwujudkan jika porsi penggunaan bahasa Indonesia seimbang dengan kosakata bahasa asing. Apabila seseorang menggunakan bahasa asing yang telah dibakukan seperti kata atom, vitamin, dan unit, tentunya ini bukan merupakan masalah karena bahasa asing itu sudah menjadi padanan dalam bahasa Indonesia. Akan tetapi, apabila pengguna bahasa Indonesia menggunakan bahasa asing yang belum dibakukan, akan mengancam keberadaan bahasa Indonesia. Penggunaan kosakata asing dalam bahasa Indonesia tidak selalu diidentikkan dengan dampak negatif. Penggunaan kosakata asing juga mempunyai sisi positif yakni mempermudah kegiatan berkomunikasi. Namun, dengan adanya sosialisasi padanan bahasa Indonesia dari bahasa asing diharapkan kelak tidak lagi terdapat wacana bahwa kosakata bahasa asing lebih akrab di telinga para pengguna bahasa Indonesia dibandingkan dengan bahasa Indonesia. Disadur dari htlps// diunduh 10 Maret 2016 Setelah membaca teks tersebut, jawablah pertanyaan berikut! Mengapa teks tersebut tergolong teks debat? Mau dijawab kurang dari 3 menit? Coba roboguru plus! Melalui artikel ini, kamu akan belajar tentang teks debat meliputi pengertian, struktur, ciri-ciri, kaidah kebahasaan, hingga unsur-unsur debat. Penasaran? Yuk, baca sampai selesai! - Pernah nggak kamu menonton kegiatan debat, baik itu secara langsung maupun melalui televisi? Atau kamu sendiri pernah ikut lomba debat di sekolah? Menurut kamu, lebih seru nonton debat atau ikut debatnya langsung, nih? Tentunya masing-masing memiliki keseruannya tersendiri, ya! Kalau lagi nonton debat, kita pasti jadi ikut deg-degan, kira-kira pihak mana ya, yang debatnya lebih bagus dan argumennya lebih oke? Sementara itu, kalau kita ikut lomba debat, kita juga pasti akan deg-degan nih, kira-kira argumen yang disiapkan sudah bagus belum, ya? Kira-kira bisa lancar nggak ya, waktu menyampaikan argumen? Duh, bayanginnya aja udah seru nggak, sih! Baca juga Ciri-Ciri, Struktur, Contoh, dan Cara Membuat Teks Negosiasi Eits, ngomongin soal debat, kamu udah tahu belum sih, apa yang dimaksud dengan debat? Debat merupakan pembahasan dan pertukaran pendapat mengenai suatu hal dengan saling memberi alasan untuk mempertahankan pendapat masing-masing pihak. Dalam berdebat, masing-masing pihak diperkenankan untuk menambahkan informasi, bukti, dan data untuk mempertahankan pendapat. Kenapa sih, harus ada debat? Salah satu tujuan diadakannya debat adalah untuk memperoleh sudut pandang baru yang bisa diterima oleh kedua belah pihak. Meskipun begitu, tidak jarang debat berakhir dengan kedua pihak tetap berbeda pendapat dan berpegang pada pendapatnya masing-masing, tapi tentunya mereka tetap akan mendapatkan wawasan baru dengan mendengarkan argumen dari pihak lawan. Berbeda pendapat itu wajar, tapi ingat! Tetap hargai pihak lain yang berbeda pendapat dengan kamu, ya! Nah, setelah mengetahui pengertian debat, sekarang mari kita bahas mengenai teks debat. Apa itu teks debat? Teks debat adalah teks yang disusun berdasarkan kegiatan debat yang berlangsung. Teks debat ini berisi argumen-argumen yang disampaikan oleh masing-masing pihak, lengkap dengan kesimpulan yang didapat ketika sesi debat berakhir. Struktur Teks Debat Teks debat disusun secara sistematis berdasarkan struktur teks debat. Struktur teks debat terdiri atas 1. Pengenalan Pertama, yaitu pengenalan. Pada bagian pengenalan, moderator menyampaikan salam pembuka dan memperkenalkan pihak atau tim yang akan berdebat. Moderator adalah pemimpin sidang, rapat, atau diskusi, yang bertindak sebagai pengarah dan penengah. Selain mengenalkan pihak yang berdebat, moderator juga menyampaikan mosi dari debat yang akan berlangsung. 2. Penyampaian Argumentasi Kedua, yaitu penyampaian argumentasi. Penyampaian argumentasi disampaikan oleh pihak afirmasi, pihak oposisi, dan pihak netral/penengah [jika ada]. Pihak afirmasi adalah pihak yang mendukung mosi atau pro terhadap mosi. Pihak oposisi adalah pihak yang menentang mosi atau kontra terhadap mosi. Sedangkan Pihak netral/penengah adalah pihak yang bersikap netral dan berperan sebagai penengah dalam debat. Pihak netral ini bersifat opsional alias tidak harus ada dalam debat. 3. Debat Ketiga, yaitu debat. Pada bagian ini, pihak afirmasi dan pihak oposisi saling memberikan sanggahan, lalu ditengahi oleh pihak netral. Jika pihak netral tidak ada, maka boleh ditengahi oleh moderator selaku pemimpin acara debat. Nah, bagian ini nih, yang merupakan bagian terseru dari keseluruhan acara debat! 4. Simpulan Keempat, yaitu simpulan. Pada bagian ini, pihak afirmasi, pihak oposisi, dan pihak netral menyampaikan simpulan terkait mosi, pendapat, serta sanggahan dari tim lain. 5. Penutup Kelima, yaitu penutup. Pada bagian ini, moderator memberikan simpulan secara kesuluruhan tanpa berpihak kepada pihak manapun, kemudian menutup kegiatan debat dengan salam. Ciri-Ciri Debat Debat sendiri memiliki ciri-ciri yang harus kamu ketahui, antara lain sebagai berikut 1. Terdapat dua tim yang berdebat, yaitu tim afirmasi dan tim oposisi 2. Terdapat dua sudut pandang, yaitu pro dan kontra 3. Terdapat topik atau isu yang diperdebatkan 4. Terdapat argumentasi 5. Terdapat pihak penengah [opsional] Kelima ciri tersebut harus ada pada setiap acara debat, kecuali nomor 5 karena bersifat opsional. Jadi, kalau kamu mau mengadakan latihan debat sendiri bersama teman-temanmu, jangan lupakan kelima ciri ini, ya! Baca juga Pengertian, Struktur, Kaidah Kebahasaan & Contoh Teks Diskusi Kaidah Kebahasaan Teks Debat Dalam menulis teks debat, kamu harus memperhatikan tata bahasa atau kaidah kebahasaan yang dimiliki teks debat sebagai berikut 1. Menggunakan bahasa baku Teks debat ditulis menggunakan bahasa baku atau bahasa yang sesuai dengan standar dan kaidah bahasa Indonesia. 2. Menggunakan kata denotatif Teks debat ditulis menggunakan kata denotatif. Kata denotatif adalah kata yang bermakna sebenarnya. Contoh Denotatif → Marilah kita menutup mata sambil berdoa. Bukan denotatif → Pemerintah tidak boleh menutup mata atas kejadian yang melanda Indonesia saat ini. Unsur-Unsur Debat Unsur-unsur debat terdiri atas tiga hal, yakni mosi, tim debat, dan partisipan. Untuk lebih lengkapnya, coba kamu lihat gambar berikut! 1. Mosi Unsur pertama yaitu mosi. Mosi adalah topik atau isu yang diangkat dalam debat. Mosi akan menentukan sikap dari masing-masing pihak atau tim yang berdebat, apakah akan pro terhadap mosi atau kontra terhadap mosi. 2. Tim Debat Seperti yang tadi sudah dijelaskan, dalam debat umumnya terdapat tiga tim debat yaitu Tim afirmasi → tim pendukung mosi atau pro terhadap mosi Tim oposisi → tim penentang mosi atau kontra terhadap mosi Tim netral/penengah → tim yang netral dan berperan sebagai penengah [opsional] Untuk tim netral/penengah tidak wajib ada dan perannya sebagai penengah dapat digantikan oleh moderator. 3. Partisipan Selain tim debat, terdapat juga partisipan lainnya dalam debat yaitu Penonton atau juri → menilai tim yang berdebat Moderator → memimpin jalannya debat Notulen → mencatat jalannya debat dan hasil debat Baca juga Contoh Teks Eksposisi, Struktur, dan Kaidah Kebahasaannya Sekarang, coba kerjain contoh soal yuk! Contoh Soal 1. Perhatikan kutipan teks debat berikut ini. Tim Oposisi “Saya tidak setuju. Kosakata bahasa asing hanya digunakan dan dimengerti oleh kalangan tertentu saja. Namun, bahasa Indonesia dimengerti dan digunakan hampir oleh semua Kutipan teks di atas termasuk dalam struktur teks debat, yaitu.... pengenalan penutup penyampaian argumentasi debat pengantar Jawaban D Pembahasan Struktur teks debat, yaitu pengenalan, penyampaian argumentasi, debat, simpulan, dan penutup. Kutipan teks di atas termasuk dalam struktur teks bagian debat yang ditandai dengan sanggahan “saya tidak setuju”. 2. Berikut ini yang termasuk dalam struktur kebahasaan teks debat, kecuali…. penutup pengenalan penawaran penyampaian argumentasi simpulan Jawaban C Pembahasan Penutup, pengenalan, penyampaian argumentasi, dan simpulan merupakan struktur teks debat, sedangkan penawaran bukan merupakan struktur teks debat. Jadi, jawaban yang tepat adalah C. - Itulah tadi pembahasan tentang teks debat, meliputi pengertian, struktur, ciri-ciri, kaidah kebahasaan, hingga unsur-unsur debat. Kamu sudah paham, belum? Kalau kamu merasa belum cukup memahami materi hanya dengan membacanya saja, kamu bisa mencari guru privat berkualitas di ruangles. Yuk, pilih sendiri gurumu! Referensi Zabadi, Fairul dan Sutejo. [2015]. Bahasa Indonesia. Jakarta Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud. Artikel ini pertama kali ditulis oleh Shabrina Alfari dan telah diperbarui pada 8 Maret 2022. Video yang berhubungan Melalui artikel ini, kamu akan belajar tentang teks debat meliputi pengertian, struktur, ciri-ciri, kaidah kebahasaan, hingga unsur-unsur debat. Penasaran? Yuk, baca sampai selesai! — Pernah nggak kamu menonton kegiatan debat, baik itu secara langsung maupun melalui televisi? Atau kamu sendiri pernah ikut lomba debat di sekolah? Menurut kamu, lebih seru nonton debat atau ikut debatnya langsung, nih? Tentunya masing-masing memiliki keseruannya tersendiri, ya! Kalau lagi nonton debat, kita pasti jadi ikut deg-degan, kira-kira pihak mana ya, yang debatnya lebih bagus dan argumennya lebih oke? Sementara itu, kalau kita ikut lomba debat, kita juga pasti akan deg-degan nih, kira-kira argumen yang disiapkan sudah bagus belum, ya? Kira-kira bisa lancar nggak ya, waktu menyampaikan argumen? Duh, bayanginnya aja udah seru nggak, sih! Baca juga Ciri-Ciri, Struktur, Contoh, dan Cara Membuat Teks Negosiasi Eits, ngomongin soal debat, kamu udah tahu belum sih, apa yang dimaksud dengan debat? Pengertian Debat Debat merupakan pembahasan dan pertukaran pendapat mengenai suatu hal dengan saling memberi alasan untuk mempertahankan pendapat masing-masing pihak. Dalam berdebat, masing-masing pihak diperkenankan untuk menambahkan informasi, bukti, dan data untuk mempertahankan pendapat. Kenapa sih, harus ada debat? Salah satu tujuan diadakannya debat adalah untuk memperoleh sudut pandang baru yang bisa diterima oleh kedua belah pihak. Meskipun begitu, tidak jarang debat berakhir dengan kedua pihak tetap berbeda pendapat dan berpegang pada pendapatnya masing-masing, tapi tentunya mereka tetap akan mendapatkan wawasan baru dengan mendengarkan argumen dari pihak lawan. Berbeda pendapat itu wajar, tapi ingat! Tetap hargai pihak lain yang berbeda pendapat dengan kamu, ya! Nah, setelah mengetahui pengertian debat, sekarang mari kita bahas mengenai teks debat. Apa itu teks debat? Pengertian Teks Debat Teks debat adalah teks yang disusun berdasarkan kegiatan debat yang berlangsung. Teks debat ini berisi argumen-argumen yang disampaikan oleh masing-masing pihak, lengkap dengan kesimpulan yang didapat ketika sesi debat berakhir. Struktur Teks Debat Teks debat disusun secara sistematis berdasarkan struktur teks debat. Struktur teks debat terdiri atas 1. Pengenalan Pertama, yaitu pengenalan. Pada bagian pengenalan, moderator menyampaikan salam pembuka dan memperkenalkan pihak atau tim yang akan berdebat. Moderator adalah pemimpin sidang, rapat, atau diskusi, yang bertindak sebagai pengarah dan penengah. Selain mengenalkan pihak yang berdebat, moderator juga menyampaikan mosi dari debat yang akan berlangsung. 2. Penyampaian Argumentasi Kedua, yaitu penyampaian argumentasi. Penyampaian argumentasi disampaikan oleh pihak afirmasi, pihak oposisi, dan pihak netral/penengah jika ada. Pihak afirmasi adalah pihak yang mendukung mosi atau pro terhadap mosi. Pihak oposisi adalah pihak yang menentang mosi atau kontra terhadap mosi. Sedangkan Pihak netral/penengah adalah pihak yang bersikap netral dan berperan sebagai penengah dalam debat. Pihak netral ini bersifat opsional alias tidak harus ada dalam debat. 3. Debat Ketiga, yaitu debat. Pada bagian ini, pihak afirmasi dan pihak oposisi saling memberikan sanggahan, lalu ditengahi oleh pihak netral. Jika pihak netral tidak ada, maka boleh ditengahi oleh moderator selaku pemimpin acara debat. Nah, bagian ini nih, yang merupakan bagian terseru dari keseluruhan acara debat! 4. Simpulan Keempat, yaitu simpulan. Pada bagian ini, pihak afirmasi, pihak oposisi, dan pihak netral menyampaikan simpulan terkait mosi, pendapat, serta sanggahan dari tim lain. 5. Penutup Kelima, yaitu penutup. Pada bagian ini, moderator memberikan simpulan secara kesuluruhan tanpa berpihak kepada pihak manapun, kemudian menutup kegiatan debat dengan salam. Ciri-Ciri Debat Debat sendiri memiliki ciri-ciri yang harus kamu ketahui, antara lain sebagai berikut 1. Terdapat dua tim yang berdebat, yaitu tim afirmasi dan tim oposisi 2. Terdapat dua sudut pandang, yaitu pro dan kontra 3. Terdapat topik atau isu yang diperdebatkan 4. Terdapat argumentasi 5. Terdapat pihak penengah opsional Kelima ciri tersebut harus ada pada setiap acara debat, kecuali nomor 5 karena bersifat opsional. Jadi, kalau kamu mau mengadakan latihan debat sendiri bersama teman-temanmu, jangan lupakan kelima ciri ini, ya! Baca juga Pengertian, Struktur, Kaidah Kebahasaan & Contoh Teks Diskusi Tujuan Debat Tujuan debat adalah agar masing-masing tim dapat membalikkan pendapat lawan dengan argumen atau bukti yang relevan sehingga lawan menyetujui pendapat kelompoknya. Fokus debat adalah untuk mempertahankan argumen masing-masing kelompok berdasarkan data dan fakta yang telah diperoleh. Pada akhir debat biasanya akan didapat sudut pandang baru yang bisa diterima oleh kedua belah pihak. Walaupun begitu, nggak jarang di akhir debat kedua tim tetap pada posisi mereka di awal yaitu pro dan kontra. Meskipun berbeda pendapat, debat akan membuka wawasan dan pandangan baru kamu akan suatu hal. Kaidah Kebahasaan Teks Debat Dalam menulis teks debat, kamu harus memperhatikan tata bahasa atau kaidah kebahasaan yang dimiliki teks debat sebagai berikut 1. Menggunakan bahasa baku Teks debat ditulis menggunakan bahasa baku atau bahasa yang sesuai dengan standar dan kaidah bahasa Indonesia. 2. Menggunakan kata denotatif Teks debat ditulis menggunakan kata denotatif. Kata denotatif adalah kata yang bermakna sebenarnya. Contoh Denotatif → Marilah kita menutup mata sambil berdoa. Bukan denotatif → Pemerintah tidak boleh menutup mata atas kejadian yang melanda Indonesia saat ini. Tata Cara Debat Sebelum kita masuk ke tata cara debat, perlu kamu ketahui terlebih dahulu nih, kalau ada tiga hal yang umumnya memengaruhi tata cara debat yaitu banyaknya tim, waktu yang disediakan, dan berapa putaran diskusi akan berlangsung. Nah, dari tiga hal yang memengaruhinya tadi, tata cara debat dibagi ke dalam lima bagian, yaitu sebagai berikut. 1. Pembukaan oleh Moderator Membuka debat Menjelaskan mosi Memperkenalkan tim dan anggota tim debat Membacakan tata tertib debat 2. Penyampaian Pernyataan Topik Pada bagian ini, perwakilan tiap tim tim oposisi dan afirmasi akan menyampaikan pendapatnya terhadap mosi secara bergantian tanpa ada tanya jawab atau interupsi dari tim lain. 3. Pelaksanaan Debat Setiap tim memberikan komentar atau mendebat pendapat tim lain. Tim yang didebat harus mempertahankan pendapatnya dengan menyampaikan argumen, data, atau fakta yang mendukung. Pada bagian ini akan terlihat tim mana yang paling bisa mempertahankan argumennya. 4. Simpulan Setiap tim menyampaikan simpulannya terkait mosi setelah mendengar pendapat dan menerima sanggahan dari tim lain. Bagian ini bisa juga disebut sebagai closing statement atau pernyataan penutup dari masing-masing tim. 5. Penutup Moderator menutup kegiatan diskusi dengan memberikan ringkasan. Unsur-Unsur Debat Unsur-unsur debat terdiri atas tiga hal, yakni mosi, tim debat, dan partisipan. Untuk lebih lengkapnya, coba kamu lihat gambar berikut! 1. Mosi Unsur pertama yaitu mosi. Mosi adalah topik atau isu yang diangkat dalam debat. Mosi akan menentukan sikap dari masing-masing pihak atau tim yang berdebat, apakah akan pro terhadap mosi atau kontra terhadap mosi. 2. Tim Debat Seperti yang tadi sudah dijelaskan, dalam debat umumnya terdapat tiga tim debat yaitu Tim afirmasi → tim pendukung mosi atau pro terhadap mosi Tim oposisi → tim penentang mosi atau kontra terhadap mosi Tim netral/penengah → tim yang netral dan berperan sebagai penengah opsional Untuk tim netral/penengah tidak wajib ada dan perannya sebagai penengah dapat digantikan oleh moderator. 3. Partisipan Selain tim debat, terdapat juga partisipan lainnya dalam debat yaitu Penonton atau juri → menilai tim yang berdebat Moderator → memimpin jalannya debat Notulen → mencatat jalannya debat dan hasil debat Baca juga Contoh Teks Eksposisi, Struktur, dan Kaidah Kebahasaannya Jenis-Jenis Debat Psst, materi tentang jenis-jenis debat ini kerap diujikan pada PAS, lho. Ternyata, debat dibedakan ke dalam beberapa jenis berdasarkan masalah yang dibahas atau bentuk, maksud, dan metodenya. A. Jenis Debat berdasarkan Masalah yang Dibahas 1. Debat Politik Dilakukan pada saat pemilihan umum yang dilangsungkan untuk mengutarakan program yang bagus disertai argumentasi yang kuat. Tujuannya adalah untuk menarik simpatik pemilih agar memberikan suaranya. 2. Debat Ekonomi Seperti namanya, debat ekonomi dilakukan oleh para pakar ekonomi dan para pejabat untuk menciptakan keadaan ekonomi yang lebih baik. 3. Debat Pendidikan Debat ini dilakukan oleh para pakar pendidikan untuk meningkatkan mutu pendidikan. 4. Debat Perundang-undangan Debat ini dilakukan antara para Dewan Perwakilan Rakyat dalam mengemukakan keberatan dan dukungannya terhadap rancangan undang-undang tersebut. Di akhir perdebatan biasanya diadakan pemungutan suara untuk mengesahkan atau menolak rumusan undang-undang. 5. Debat Sosial Debat sosial membahas masalah sosial yang terjadi di masyarakat, seperti pengangguran, gelandangan, hingga musibah bencana alam. B. Jenis Debat berdasarkan Bentuk, Maksud, dan Metodenya 1. Debat Parlementer atau Majelis Sesuai sama namanya, debat ini terjadi di tatanan eksekutif, yudikatif dan legislatif suatu negara. Debat ini biasanya membahas tentang undang-undang, kebijakan, atau hal-hal yang berkaitan dengan ketatanegaraan. 2. Debat Pemeriksaan Ulangan Debat pemeriksaan ulangan dilaksanakan untuk memeriksa ulang dan mengetahui kebenaran pemeriksaan sebelumnya. Debat ini mengandung banyak pertanyaan yang saling berkaitan agar mempertahankan posisi masing-masing tim. Jenis debat ini sering ditemukan dalam persidangan yang terjadi antara jaksa dan pengacara. 3. Debat Formal, Konvensional, atau Pendidikan Debat jenis ini adalah debat yang bertujuan untuk memberikan kesempatan pada dua tim yang bersebrangan untuk mengungkapkan beberapa argumen, menguatkan materi debat, atau justru mengemukakan argumen untuk melawan materi tersebut. Debat ini juga bertujuan untuk mengembangkan kemampuan kedua tim dalam mengutarakan argumen secara logis, jelas, dan terstruktur. Sekarang, coba kerjain contoh soal yuk! Contoh Soal 1. Perhatikan kutipan teks debat berikut ini. Tim Oposisi “Saya tidak setuju. Kosakata bahasa asing hanya digunakan dan dimengerti oleh kalangan tertentu saja. Namun, bahasa Indonesia dimengerti dan digunakan hampir oleh semua kalangan.” Kutipan teks di atas termasuk dalam struktur teks debat, yaitu…. pengenalan penutup penyampaian argumentasi debat pengantar Jawaban D Pembahasan Struktur teks debat, yaitu pengenalan, penyampaian argumentasi, debat, simpulan, dan penutup. Kutipan teks di atas termasuk dalam struktur teks bagian debat yang ditandai dengan sanggahan “saya tidak setuju”. 2. Berikut ini yang termasuk dalam struktur kebahasaan teks debat, kecuali…. penutup pengenalan penawaran penyampaian argumentasi simpulan Jawaban C Pembahasan Penutup, pengenalan, penyampaian argumentasi, dan simpulan merupakan struktur teks debat, sedangkan penawaran bukan merupakan struktur teks debat. Jadi, jawaban yang tepat adalah C. — Itulah tadi pembahasan tentang teks debat, meliputi pengertian, struktur, ciri-ciri, kaidah kebahasaan, hingga unsur-unsur debat. Kamu sudah paham, belum? Kalau kamu merasa belum cukup memahami materi hanya dengan membacanya saja, kamu bisa mencari guru privat berkualitas di ruangles. Yuk, pilih sendiri gurumu! Referensi Zabadi, Fairul dan Sutejo. 2015. Bahasa Indonesia. Jakarta Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud. Artikel ini pertama kali ditulis oleh Shabrina Alfari dan telah diperbarui pada 8 Maret 2022. - Debat adalah pertukaran pendapat mengenai suatu hal. Berikut pengertian, tujuan, manfaat, unsur, struktur, jenis, dan contoh debat Saat pemilihan presiden dan wakil presiden, kita pasti melihat masing-masing pasangan calon paslon menyampaikan pendapat dalam suatu acara di tersebut menampilkan para paslon yang saling menyampaikan argumennya terkait suatu hal. Kegiatan tersebut dapat dikatakan sebagai debat. Pengertian debat Dalam Debat Berpikir Kritis, Berwawasan Luas, Persuasif, Argumentatif 2018 karya Fegy Lestari, debat adalah aktivitas untuk membahas sesuatu dan mempertahankan pendapat. Dengan memberikan alasan atau bukti, bahkan meyakinkan orang lain akan kebenaran pendapatnya. Dan kemampuan menggiring orang lain untuk memahami pemikiran mereka. Baca juga Fakta dan Opini Arti dan Ciri-cirinyaMenurut KBBI, debat diartikan sebagai pembahasan dan pertukaran pendapat mengenai suatu hal dengan saling memberi alasan untuk mempertahankan pendapat masing-masing. Tujuan debat Debat bertujuan untuk menyampaikan dan mempertahankan argumen. Argumen yang berkualitas, disampaikan berdasarkan fakta, bukti, dan pola pikir yang logis. Manfaat debat Berinteraksi dengan orang lain yang berbeda argumen memiliki beberapa manfaat. Manfaat debat antara lain Melatih keberanian mengungkapkan pendapat. Menambah wawasan. Melatih berpikir kritis, logis, dan tangkas. Membantu kita menjadi orang yang lebih peka dan responsif. Memperluas sudut pandang. Memperoleh solusi alternatif yang bervariasi dari sebuah permasalahan. Baca juga Pernyataan Posisi, Tahap Argumen, dan Penguatan Pernyataan Posisi Unsur debat Unsur-unsur debat antara lain Mosi isu, permasalahan, hal, tema, atau topik yang menjadi bahan debat. Mosi biasa berupa satu kalimat utuh, minimal berisi subyek, predikat, dan obyek. Tim afirmatif kelompok yang setuju dengan gagasan yang terdapat dalam mosi. Tim negatif/oposisi kelompok lawan afirmasi, tidak setuju dengan gagasan yang terdapat dalam mosi. Tim netral kelompok yang memberi dukungan untuk dua sisi, baik setuju maupun tidak setuju. Moderator pemandu atau orang yang memimpin jalannya debat. Notulen orang yang menuliskan jalannya suatu debat dan mencatat kesimpulan. Struktur debat Debat pada dasarnya berangkat dari teks. Seperti teks pada umumnya, debat juga memiliki struktur yang membangun narasi suatu debat. Berikut struktur yang terdapat dalam debat Pengantar menjelaskan posisi si penyampai debat mengenai mosi. Apakah afirmasi atau oposisi. Dari penegasan posisi tersebut, debat dapat disampaikan dengan memberi awalan berupa gambaran umum atas topik yang diangkat. Argumen menjelaskan alasan mengapa setuju atau tidak setuju akan suatu hal. Sertakan fakta dan bukti yang mendukung. Fakta dan bukti tersebut harus sejalan dengan alasan agar argumen menjadi logis. Simpulan menegaskan kembali posisi si penyampai debat dalam mosi yang diangkat. Baca juga Teks Persuasi Pengertian, Tujuan, Ciri-ciri dan Jenisnya

apakah teks tersebut termasuk teks debat mengapa demikian